Protista

Peta Konsep 


Protista merupakan makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai jamur.
Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan tumbuhan masuk dalam kelompok Protista




A CIRI-CIRI PROTISTA
Protista merupakan organisme yang tubuhnya bersel tunggal atau uniseluler , tetapi ada juga yang bersel banyak/ multiseluler tetapi hanya beberapa di antaranya. Cara hidupnya ada yang membentuk koloni (berkelompok).
Habitat umumnya di tempat yang lembap, misalnya di laut, air tawar, tanah yang lembap, bahkan ada yang hidup di jaringan organisme lain sehingga hewan ini termasuk organisme akuatik.
Untuk mempertahankan jenisnya, mikroba ini berkembang biak dengan cara membelah diri, misalnya pembelahan biner. Cara yang demikian merupakan perkembangbiakan secara aseksual. Tetapi ada juga yang bereproduksi secara seksual, yaitu dengan penyatuan dua gamet. Sedangkan cara perkembangbiakan Protista secara seksual dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Isogami (penyatuan dua gamet yang dapat bergerak/ motil yang sama bentuk dan ukurannya).
2. Oogami (penyatuan dua gamet yang tidak bergerak/ inmotil yang berbeda ukuran dan bentuknya).
3. Anisogami (penyatuan dua gamet yang bergerak/ motil yang berbeda ukuran dan bentuknya).
B. MACAM-MACAM PROTISTA
1. Penggolongan Protista
Banyak golongan Protista yang mempunyai kemiripan ciri-ciri dan sifat seperti hewan, tumbuhan, atau jamur, maka beberapa ahli membagi Protista menjadi tiga golongan, yaitu Protista mirip hewan, Protista mirip tumbuhan, dan Protista mirip jamur.
a. Protista Mirip Hewan/Protozoa
Protista mirip hewan adalah golongan Protozoa . Protozoa memiliki tubuh yang terdiri atas satu sel dan eukariotik. Untuk itulah semua aktivitasnya dilakukan oleh sel itu sendiri seperti bergerak, bereproduksi, dan lain-lain. Tubuh Protozoa umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat dan di dalamnya terdapat nukleus, vakuola, mitokondria, dan ribosom. Ukuran tubuhnya berkisar antara 5-100 milimikron, jadi sangat mikroskopis. Hidupnya ada yang berkoloni dengan membentuk kumpulan sel dan ada pula yang berperilaku sebagai parasit pada organisme lain. Lebih dari 64.000 species Protozoa telah dikenal, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk yang bebas, 10.000 adalah sebagai parasit. Hidupnya sebagian berkoloni atau hidup soliter, sebagian dapat bergerak bebas dan dapat pula menempel ( sessil ).
Protozoa mempunyai tempat hidup di mana-mana, yaitu di perairan, misalnya di kolam, air laut, air tawar, tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan atau tumbuhan, bahkan manusia. Di tanah pun mereka bisa hidup, untuk itulah hewan tersebut dimasukkan kelompok kosmopolit, artinya dapat ditemukan di berbagai tempat. Karena hidupnya ada yang berada di perairan, maka mereka mempunyai peranan penting dalam rantai makanan untuk komunitas lingkungan akuatik.

Ket : Beberapa Bentuk Protozoa
Pada Rantai makanan ( food chain ), Peranan Protozoa sebagai zooplankton (organisme seperti hewan) adalah Protozoa yang hidup dari fitoplankton (organisme seperti tumbuhan) yang fotosintetik dan zooplankton sebagai makanan bagi hewan-hewan yang lebih besar. Karena peristiwa tersebut sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:
Begitu juga Protozoa yang hidup di lingkungan daratan yang basah atau akuatik, mereka sebagai pemakan bakteri atau cendawan atau disebut Protozoa saprofitik dengan memanfaatkan substansi yang dihasilkan oleh bakteri atau cendawan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan Protozoa berperan sangat penting di dalam keseimbangan ekologis dan dapat digambarkan sebagai berikut.
1) Ciri Morfologi
Bentuk Protozoa sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi), ukuran tubuhnya berdiameter 1 milimikron.
Sel Protozoa terbungkus membran sitoplasma dan setiap selnya mempunyai satu atau beberapa nukleus. Pada umumnya Protozoa dapat membentuk sista atau seludang yang dibuat secara vegetatif/trofozoit sehingga dapat melindungi dirinya terhadap bahaya dari alam sekitarnya, misalnya kekeringan dan kehabisan makanan atau keasaman perut di dalam inangnya.
2) Cara Reproduksi
Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara aseksual/ vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi, baik secara membujur atau melintang pada sepanjang selnya sehingga menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama.
Jika pada proses pembelahan diri (pembagiannya) menghasilkan dua anak sel, maka disebut pembelahan biner , namun apabila terbentuk banyak anak sel dinamakan pembelahan bahu rangkap (multipel fission).
Beberapa kelompok Protozoa bereproduksi secara seksual, yaitu dengan cara penggabungan atau penyatuan fisik sementara antara dua individu kemudian terjadi pertukaran nukleus. Dengan demikian, akan terjadi perpaduan sifat yang dibawa oleh kedua individu tersebut dan menghasilkan satu individu baru. Cara pembiakan ini disebut dengan konjugasi .

3) Ciri Fisiologi
Pada suhu berapa Protozoa dapat hidup? Pada umumnya Protozoa membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu maksimumnya antara 36-40°C. Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk proses metabolismenya adalah antara pH 6-8.
Seperti yang sudah dipaparkan diatas, Protozoa memiliki klorofil dan bersifat fotoautotrof. Namun, ada beberapa Protozoa yang tidak memiliki klorofil. Protozoa jenis ini mendapatkan makanan/nutrient organiknya melalui membran sitoplasma seperti pada bakteri.
Protozoa yang makan dengan cara menelan makanannya yang berupa partikel-partikel padat melalui rongga mulut. Makanannya antara lain berupa bakteri, ganggang, bahkan Protozoa jenis lain. Setelah ditelan, makanan tersebut akan masuk/terkurung di dalam vakuola. Di sinilah makanan tersebut akan dirombak oleh enzim-enzim dari substansi yang kompleks menjadi bentuk terlarut yang dapat diasimilasi. Ada beberapa bahan makanan setelah tertelan tidak terurai menjadi bentuk yang terlarut dalam vakuola dan dapat dikeluarkan dari sel melalui pori anus atau tetap berada di dalam vakuola yang akan bergerak di permukaan sel sehingga vakuola akan pecah dan membuka untuk membuang kotoran-kotoran itu dari dalam sel.
Terkadang interaksi antara Protozoa dengan organisme lain bisa bersifat mutualisme/menguntungkan, misalnya Flagellata (jenis Protozoa) yang hidup di dalam usus rayap yang dapat mencerna selulose dalam kayu menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh rayap itu sendiri karena apabila Flagellatanya dihilangkan dari ususnya maka rayap itu akan mati.
4) Jenis-Jenis Protozoa
Protozoa dibedakan menjadi 4 kelas, diantaranya:
a) Flagellata (Filum Mastigophora)
Apabila kita melihat dari namanya, maka Flagellata ini bergerak dengan bantuan satu atau lebih flagela. Bentuk flagela seperti cambuk. Letaknya berada pada ujung anterior tubuhnya. Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya.
Tampak pula membran yang berombak-ombak dan kelihatan menonjol, sehingga flagela dan membran ini berguna untuk gerak aktif dan atau mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air di sekitar mulut sehingga makanan dapat memasuki mulut. Sitoplasma Flagellata dikitari oleh polikel atau pembungkus yang nyata sehingga memberikan bentuk tubuhnya. Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan, dinamakan fitoflagelata yang mengandung klorofil dan bersifat fotosintetik, contohnya Euglena . Adapun yang berbentuk seperti hewan disebut zooflagelata , tidak mempunyai klorofil dan bersifat heterotrof, contohnya, Trypanosoma .
(1) Trichonympha dan MyxotrichaJenis Flagellata ini hidup di dalam usus rayap yang membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak, sehingga mudah dirombak dan terurai menjadi bagian-bagian kecil lalu diserap oleh rayap. Bahan yang diserap ini sebagian dibutuhkan oleh rayap dan sebagian untuk kelangsungan hidup Flagellata.
(2) Trypanosoma gambienseGolongan dari species ini pada umumnya hidup sebagai parasit yang hidup di dalam darah, baik manusia maupun ternak. Penyakit ini pernah menyerang orang Afrika bagian barat dengan gejala awal si penderita suka tidur dan dikenal dengan penyakit tidur. Trypanosoma gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat Tsetse ( Glossina palpalis ). Pada saat menusuk kelenjar yang mengandung parasit tersebut masuk ke dalam darah manusia yang menyerang getah bening (kelenjar limfa) dan akibatnya kelenjar limfa si penderita membengkak/membesar dan terasa nyeri disertai demam tinggi. Apabila tidak segera diobati, setelah beberapa bulan kemudian Trypanosoma gambiense akan menyerang sistem saraf pusat (otak). Hal tersebut akan mengakibatkan penderita mengalami kelumpuhan, penurunan mental, dan tidak dapat berbicara dengan jelas serta sering pingsan. Jika keadaaan ini berlanjut, maka si penderita akan koma dan akhirnya akan meninggal dunia. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit tidur di “Afrika Barat”.
(3) Trichomonas vaginalisBila ditinjau dari namanya, jenis ini menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal. Species ini tidak mempunyai stadium sista dan menyebar sebagai penyakit kelamin. Dapat juga menginfeksi dan menular pada pria yang menimbulkan penyakit prostatitis. Trichomonas vaginalisdapat berpindah dari wanita pada ke pria melalui hubungan seksual.
(4) Giardia lambliaMerupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari. Penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak dari tangan ke mulut.
(5) Leishmania donovaniLeishmania donavani menimbulkan penyakit pada anjing dan dapat ditularkan pada manusia. Penyakit ini menyebabkan perbesaran limpa, hati, kelenjar limfa, anemia sehingga dapat menimbulkan kematian. Inang perantaranya sejenis lalat pasir ( Phlebotomus ).


b) Rhizopoda (Filum Sarcodina)
Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal. Golongan Rhizopoda ini bergerak dengan menggunakan kaki semu ( pseudopodia ). Kaki semu ini sebenarnya merupakan perluasan protoplasma sehingga dapat bergerak di suatu permukaan dan menelan partikel-partikel makanan kemudian masuk dalam vakuola yang akan dicerna dalam vakuola tersebut.
Bentuk Amoeba senantiasa berubah-ubah, hidupnya bebas, terdapat di tanah becek atau di perairan yang banyak mengandung bahan organik, tetapi ada juga yang hidup sebagai parasit yang sering dikenal dengan sebutan Entamoeba .
Tampak pada Gambar disamping ini pada bagian luar tubuh Amoeba terdapat membran sel/ membran plasma sebagai pelindung isi sel dan pengatur pertukaran zat makanan, gas, ekskresi. Di sebelah dalam terdapat sitoplasma, yaitu bagian luar (ektoplasma) berbatasan dengan membran, tipis, dan jernih. Di sebelah dalam (endoplasma) bersifat lebih keruh karena terdapat organel sel. Di dalam organel sel terdapat vakuola yang berguna untuk mencerna makanan dan mengedarkannya, mengatur pembuangan sisa-sisa metabolisme berupa cairan atau gas dan inti/nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan proses yang terjadi di dalam sel.
Bagaimana cara Amoeba mendapatkan makanan? Jika ada makanan di luar, ia akan menjulurkan pseudopodianya dan akan bergerak menuju makanan tersebut. Pseudopodia akan mengelilingi makanan tersebut dan akan masuk dalam membran plasma. Selanjutnya, prosesnya sama seperti terjadi pada Protozoa. Perhatikan cara Amoeba mendapatkan makanan pada gambar dibawah ini:
Jika makanannya habis, Amoeba dapat mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista, yaitu dengan tubuhnya yang inaktif berubah berbentuk bulat, sehingga membran plasmanya menebal untuk melindungi
tubuhnya dari kondisi luar yang jelek. Jika keadaan luar sudah memungkinkan, misalnya tersedia makanannya, maka dinding kista tersebut akan pecah dan keluarlah Amoeba tersebut untuk memulai hidupnya kembali.
Amoeba memperbanyak diri dengan cara pembelahan inti sel menjadi dua yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis ). Mula-mula, nukleus membelah ( kariokinesis ) sehingga terjadi pelekukan membran plasma ke arah dalam. Pelekukan ini menggenting dan terputus sehingga terbentuk dua sel anak. Waktu yang diperlukan untuk proses pembelahan ini adalah 21 menit.
(1) Entamoeba
Golongan Entamoeba yang banyak hidup pada manusia, misalnya Entamoeba gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi. Untuk mencegah penyakit ini seringlah menggosok gigi untuk mencegah pembusukan makanan yang sangat baik sebagai tempat hidupnya. Entamoeba coli hidup dalam usus manusia dan bersifat tidak berbahaya. Species ini bila hidup di perut ruminansia akan membantu proses pencernaan makanannya. Tetapi untuk Entamoeba histolytica bersifat parasit pada usus manusia yang akan menyebabkan penyakit diare atau dikenal dengan penyakit amebiasis . Apabila tidak diobati, maka kista Amoeba dapat mencapai hati dan tinggal di dalamnya sampai bertahun-tahun dan suatu saat kista tersebut akan tumbuh dan menyerang organ hati.
(2) Foraminifera dan Radiolaria
Ciri-ciri Foraminifera dan Radiolaria adalah memiliki cangkang keras yang mengandung bahan silikon dan kalsium karbonat. Setelah mati dan menjadi fosil, cangkang tersebut dapat menentukan umur lapisan bumi dan dapat digunakan sebagai indikator adanya sumber minyak bumi.
Keterangan gambar : (a) Foraminifera (b) Radiolaria
c) Ciliata (Filum Ciliophora)
Amatilah kelompok Ciliata pada gambar di bawah ini!
Jika kita amati, ciri yang ada adalah terdapatnya rambut getar atau disebut “ silia ” yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, tetapi ada juga yang hanya terdapat pada sebagian tubuhnya. Apa fungsi dari silia ini? Silia berfungsi untuk bergerak, silia yang terdapat di sekitar rongga-rongga mulut dapat menimbulkan efek pusaran air yang dapat membantu untuk mengumpulkan makanan. Sesuai dengan organ tubuhnya, Ciliata hidup di tempat yang berair seperti sawah, rawa, atau tanah yang becek.
Ciliata mempunyai sel yang memiliki dua nukleus, yaitu makronukleus dan mikronukleus . Masing-masing nucleus ini mempunyai tugas sendiri-sendiri, makronukleus mengatur struktur dan metabolism sel dan mikronukleus bertugas untuk mengatur aktivitas reproduksi. Contoh yang terkenal dari Ciliata adalah species Paramecium , amatilah bentuknya pada gambar dibawah ini!

Keteranga Gambar : Paramaecium
Dilihat dari bentuknya, Ciliata berbentuk seperti sandal sehingga dikenal sebagai “hewan sandal”. Ukuran tubuhnya sekitar 250 milimikron. Seluruh permukaan tubuhnya ditumbuhi beribu-ribu silia dan pangkalnya menancap pada polikel. Silia berfungsi sebagai alat gerak maju dan mundur atau berbelok dengan cara menggetarkan silianya. Lekukan pada permukaan sel seperti yang terlihat pada gambar diatas adalah mulutParamecium yang disebut sitostoma . Mulut ini berfungsi sebagai jalan makanan masuk dalam kerongkongan sel ( sitofaring ) dan ujung sitostoma membentuk vakuola makanan sehingga makanan dapat dicerna kemudian diedarkan ke seluruh sel, sari makanannya masuk ke dalam sitoplasma. Sisa makanannya berbentuk padat dan cair, yang padat dikeluarkan melalui membran sel, sedangkan sisa makanan yang berbentuk cair dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang berjumlah dua buah dan letaknya di ujung sel.
Pada dasarnya cara Paramecium berkembang biak sama seperti yang lain, yaitu secara aseksual dengan pembelahan biner melintang dan secara seksual dengan konjugasi dua sel.
(1) Aseksual
Paramecium berkembang biak dengan pembelahan biner. Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi penggentingan membran plasma. Perlu Anda ketahui masing-masing sel anak tersebut identik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus, sitoplasma.
(2) Seksual
Paramecium juga dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu dengan cara konjugasi.
  Dua Paramecium saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian terjadi dua sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang saling menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu saluran.
•  Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak mengalami perubahan.
•  Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n).
•  8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
•  Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya mengandung mikronukleus.
•  Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah ke sel lain dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar tersebut melebur dengan mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid.
•  Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.
•  Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus, sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
Anggota Ciliata yang hidup bebas, contohnya adalah Stentor yang memiliki bentuk seperti terompet, pada bagian mulutnya ditumbuhi silia, sedangkan tangkainya melekat pada substrat. Vorticella berbentuk seperti lonceng bertangkai panjang dan Didinium sebagai pemangsa Paramecium .
Perhatikan dibawah ini!

Selain hidup bebas, ada juga Paramecium yang hidup sebagai parasit, misalnya Balantidium coli , yang bersifat parasit pada manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan penyakit diare. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui makanan/minuman yang tercemar oleh kotoran babi yang mengandung Balantidium coli .
d) Sporozoa (Filum Sporozoa)
Sporozoa merupakan satu-satunya anggota Protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan bergerak dengan cara meluncurkan tubuhnya dalam medium tempat hidupnya. Sesuai dengan namanya, dia mempunyai ciri khas, yaitu membentuk spora. Sporozoa hidup sebagai parasit. Cara mendapatkan makanannya dengan menyerap nutrisi inangnya, misalnya Plasmodium yang merupakan anggota Sporozoa paling terkenal. Pada tubuh manusia, Plasmodium menyebabkan penyakit malaria. Penularannya terjadi melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium langsung menyebar di dalam darah dan berkembang biak di dalam hati dan akan menginfeksinya sehingga menyebabkan kematian.
(1) Jenis-Jenis Plasmodium
Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masing-masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya.
(a) Plasmodium vivax , merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).
(b) Plasmodium ovale , merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada malaria tersiana.
(c) Plasmodium malariae , penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).
(d) Plasmodium falciparum , penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak beraturan.
(2) Cara hidup Plasmodium
Karena Plasmodium ini dalam hidupnya menempati dua inang, yaitu nyamuk dan manusia, maka dia mengalami dua fase siklus hidup. Perhatikan daur hidup yang dijalani oleh Plasmodium penyebab penyakit malaria.
Dari gambar di atas terlihat bahwa daur hidup Plasmodium ada dua, yaitu:
(a) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
(b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam
tubuh nyamuk, demikian seterusnya.
b. Protista Mirip Tumbuhan
Beberapa ahli berpendapat bahwa Protista mirip tumbuhan adalah alga (ganggang) yang mikroskopis, adapun alga yang makroskopis termasuk Plantae. Yang termasuk alga mikroskopis adalah Filum Euglenophyta, Pyrrophyta, dan Chryssophyta . Alga mikroskopis memiliki ciri-ciri khusus, yaitu dapat berfotosintesis sama seperti tumbuhan, tersebar luas di alam, dan dijumpai hampir di segala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Alga renik yang terapung-apung di perairan ini merupakan bagian fitoplankton yang berguna sebagai sumber makanan penting bagi organisme-organisme lain, sama seperti fungsi Protozoa yang sudah Anda pelajari di depan. Alga sangat berperan atau dikatakan sebagai dasar permulaan dalam rantai makanan karena kegiatan fotosintesisnya sehingga dinamakan sebagai ‘produsen primer' bahan organik. Di dalam kegiatan fotosintesisnya, alga menghasilkan oksigen. Gas ini sangat penting untuk binatang maupun organisme lain dalam aktivitas respirasi aerobik. Selain itu, juga sangat penting dalam pengendalian polusi dan bahan buangan. Banyak alga yang mensintesis vitamin A dan D. Dengan dimakan ikan, maka vitamin-vitamin itu disimpan di dalam organ (misalnya hati) dan di tempat inilah dapat diekstraksi atau digunakan secara langsung sebagai sumber makanan yang kaya akan vitamin sehingga baik dikonsumsi manusia.
1) Ciri Morfologi
Bentuk selnya ada yang tunggal dan multiseluler berbentuk bola, batang, gada, dan kumparan; mempunyai nukleus yang dibatasi membran dan mengandung butir-butir seperti pati, tetesan minyak seperti lendir, dan vakuola.
Alga tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati yang disebut sebagai ‘tubuh yang bertalus'. Alga yang bergerak dilengkapi dengan alat flagela. Ada yang tunggal, berpasangan, atau bergerombol.
2) Cara Bereproduksi
Sama seperti Protozoa, alga ini berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan pembelahan biner sederhana dan secara seksual melalui konjugasi gamet yang akan menghasilkan zigot.
3) Jenis-Jenis Filum Protista yang Mirip Tumbuhan
Protista ini mempunyai beberapa filum seperti berikut ini.
a) Filum Euglenophyta
Salah satu penyusun plankton adalah kelompok ini, memiliki sel tunggal, dan mempunyai inti yang sesungguhnya. Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang. AmatilahEuglena pada gambar dibawah ini!
b) Filum Pyrrophyta
Pyrrophyta disebut sebagai. Dinoflagelata yang sering dikenal sebagai ganggang api. Dia mampu memancarkan cahaya yang berwarna merah menyala seperti api, terutama pada saat malam hari di air laut. Hampir seluruh Dinoflagelata uniseluler, yaitu tersusun atas satu sel dan bergerak aktif, yaitu memiliki satu flagel, mempunyai dinding sel nyata yang terdiri atas lempenganlempengan yang mengandung selulose, tetapi ada beberapa yang tidak berdinding sel, misalnya Gymnodinium . Ciri khas dari sel ini adalah di sebelah luar sel terdapat celah dan alur serta di dalam sel terdapat plastida yang mengandung klorofil dan karatinoid sehingga berwarna cokelat kekuning-kuningan. Cara memperbanyak diri Pyrrophyta sama seperti Euglena , yaitu dengan membelah diri. Dinoflagelata hidup di air tawar maupun di air asin. Beberapa genus, misalnya Gonyaulax dapat dijumpai pertumbuhan yang blooming atau red tides (pasang merah) yang menyebabkan air pasang merah dan bersifat beracun di alam sekitar lautan. Beberapa speciesnya sering menghasilkan racun bagi ikan dalam jumlah yang besar, tetapi tidak pada kerang-kerang yang hidup.

c) Filum Chrysophyta
Chrysophyta sering dinamakan alga pirang atau alga keemasan karena mendapatkan warna dari karatinoid cokelat kuning yang disebut fukosantin dan juga memiliki klorofil a dan b; memiliki sel yang bersifat uniseluler dan banyak yang berflagel. Terdiri atas 5300 species, 5000 buah yang merupakan Diatom. Jadi, sebagian besar kelompok ini adalah Diatom .

c. Protista Mirip Jamur
Jamur golongan ini mempunyai struktur tubuh dan cara bereproduksi yang berbeda dari kelompok jamur pada umumnya. Gerakan dan reproduksinya mirip dengan Amoeba sehingga dimasukkan dalam anggota Protista.
1) Filum Oomycota/Jamur AirJamur ini hidup di tempat yang lembap atau air, oleh sebab itulah disebut sebagai “jamur air”.
Terlihat bahwa benang-benang hifanya tidak bersekat melintang dan dijumpai inti dalam jumlah yang banyak. Dinding selnya terdiri atas selulose. Ciri khas dari jamur ini adalah menghasilkan sel berflagela yang berguna untuk berenang di dalam air, sedangkan pada jamur yang lain tidak pernah menghasilkan flagela. Oleh karena itulah filum ini dimasukkan dalam Protista.
Seperti pada organism lain, jamur ini berkembang biak secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dia menghasilkan spora berflagel yang disebut “zoospora” dan secara seksual dengan membentuk gamet jantan dan betina, kemudian terjadilah fertilisasi dan terbentuklah zigot yang tumbuh menjadi oospora yang mempunyai dinding tebal. Pada waktu terjadi fase istirahat, dinding ini digunakan untuk perlindungan, kemudian oospora akan tumbuh menjadi benangbenang baru yang disebut hifa .
Organisme-organisme ini mempunyai sifat ekonomis yang tidak begitu penting. Misalnya, Saprolegnia hidup sebagai saprofit pada bangkai-bangkai hewan di air seperti yang Anda lakukan pada Kegiatan Kelompok di atas. Dengan demikian, di dalam air tidak dipenuhi bangkai makhluk hidup dan sampah. Phytophthora (jamur karat putih) sebagai parasit, misalnya P. nicotinae parasit pada tembakau, P.palmifera pada kelapa, P. infestans pada kentang.
2) Filum Myxomycota/Jamur LendirAnggota kelompok ini dikenal sebagai jamur lendir karena mempunyai masa berlendir yang menyebar dalam daur hidupnya yang disebut dengan plasmodium'. Plasmodium ini mempunyai banyak nukleus. Pengertian ‘plasmodium' di sini tidak sama dengan plasmodium malaria. Plasmodium merupakan masa protoplasma yang telanjang (tanpa dinding), ukuran dan warnanya sangat beragam, dan dapat berubahubah bentuknya pada saat merayap di atas permukaan substrat atau medium yang ditempatinya. Dalam keadaan yang menguntungkan, misalnya tersedia makanan, maka plasmodium dapat bergerak-gerak seperti Amoeba menyerbu makanannya tersebut sambil tumbuh, sehingga ukurannya semakin bertambah. Apabila keadaan tidak sesuai untuk pertumbuhan, misalnya kekeringan atau tidak ada makanan, maka organisme ini menjadi tidak aktif dan akan berubah sifatnya menjadi tubuh buah/tangkai-tangkai yang akan menghasilkan spora seperti jamur. Spora tersebut akan tumbuh dan berkembang, kemudian menjadi matang. Setelah matang, akan pecah dan akan menyebar dibantu oleh angin. Jika jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah dan membentuk sel-sel tunggal yang bergerak dengan flagela dan pseudopodia. Selanjutnya, sel-sel itu berpasangan dan mulailah terjadinya pembentukan plasmodium yang baru. Dengan keunikan dalam daur hidupnya, maka jamur ini dikelompokkan dalam anggota Protista seperti jamur.
Jika kita lihat dari tempat hidupnya, yaitu hidup di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, tanah lembap, maka makanan yang dibutuhkan adalah bahan organik, bakteri, daun, atau kayu-kayu yang mati.
Perhatikan contoh dari jamur lendir antara Physarum dan Dictyostelium dibawah ini!
Berdasarkan gambar terlihat adanya perbedaan, yaitu ada tidaknya sekat. Untuk itulah jamur lendir ini dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu jamur lendir tidak bersekat seperti Physarum dimasukkan dalam Myxomycota dan jamur lendir bersekat seperti Dictyostelium discoideum dimasukkan dalam Acrasiomycota. Apa perbedaan kedua tipe jamur tersebut? Karena Myxomycota tidak bersekat maka sel-selnya tidak dapat dipisahkan dan mempunyai banyak inti, sedangkan yang bersekat Acrasiomycota berupa kumpulan sel-sel yang dapat dipisahkan.
Sama halnya dengan jamur air, beberapa jamur lendir jika hidup parasit pada tanaman akan menginfeksi akar tanaman yang menyebabkan pembengkakan akar dan penyakit yang dikenal dengan ‘bengkak akar'. Tanaman yang terserang jamur ini akarnya akan membusuk dan lama kelamaan akan mati. Infeksi terjadi bila zoospore menembus anak akar tanaman inangnya dan segera menjadi miksamoeba (organisme amoeboid yang telanjang) yang tumbuh menjadi plasmodium. Selanjutnya, plasmodium akan tumbuh sehingga ukurannya bertambah yang mengakibatkan akar-akar tanaman inang membengkak. Saat infeksi itu berlangsung, spora-spora pun ikut terbentuk dan akan menghuni sel-sel tanaman inang sampai sel-sel itu menjadi busuk, kemudian spora-spora dibebaskan dan siap menginfeksi bibit tanaman baru, seperti pada kubis dan kentang yang dapat rusak sehingga menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan akhirnya akan mati sebelum waktunya. Misalnya, Phytium penyebab penyakit rebah semai yang merusak bibit tanaman.

source:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar